Manfaat nikotin pada rokok untuk kejiwaan |
Nikotin pada rokok baik untuk pikiran serta kejiwaan seseorang - risset membuktikan.
Ketika sebagian kalangan membuat gerakan ANTI ROKOK DUNIA, katagori 60% tidak pernah merokok , 30% adalah perokok yang secara sadar untuk berhenti merokok dan 10% adalah mereka yang mengalami gangguan kesehatan yang diakibatakn oleh faktor rokok itu sendiri.
Tanpa disadari jumlah perokok saat ini diindonesia terus meningkat meskipun himbauan larangan merokok sudah disebarkan diseluruh pelosok tanah air.
Apakah anda seorang perokok atau bukan ?
Baca juga Artikel terpopuler
Rumour Desahan mesra didalam Gedung DPR-RI
Kisruh seputar Isu Sara Melanda Ahok, Dimana Peran serta Majelis Ulama Indonesia
Menyimak pernyataan seorang ahli psikolog tentang akibat dan dampak rokok bagi para perokok ternyata sangat mencengangkan.
Dalam sebuah penelitian dinyatakan bahwa rokok sangat membantu dalam menstabilkan tekanan pada pikiran serta goncangan pada kejiwaan dikarenakan zat nikotin yang terdapat didalam sebatang rokok mampu menjadi stimulator terbaik atas tekanan dan goncangan pada pikiran serta kejiwaan seseorang.
Diterangkan lebih lanjut bahwa karena tingkat kestabilan pikiran dan jiwa yang berimbang maka seorang perokok akan bersikap lebih setia dan romantis terhadap pasangannya disamping itu terlihat jauh lebih percaya diri tentunya dibandingkan mereka perokok pasif atau bukan perokok.
Rokok mampu meningkatkan sosialitas da komunikasi |
80% para perokok juga terkesan lebih mampu bersosialisasi dan percaya diri dalam menjalinan komunikasi, terlepas dari pribadi masing masing perokok tentunya.
Silahkan simak juga artikel :
Tingkat IQ para peselingkuh jauh lebih tinggi dari mereka yang diselingkuhi, mitos atau fakta !!!
Tidak menapik kemungkinan memang bahwa merokok kurang baik buat kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan satu waktu tertentu.
Namun persentase perokok yang mengalami gangguan kesehatan akibat dari rokok itu sendiri jauh lebih kecil dibanding para perokok pasif yang notaben nya bukan seorang perokok.
Indikasi ini tidak lepas dari seberapa kuat daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. Hingga saat artikel ini dikeluarkan, banyak ditemukan perokok yang bertahan di usia 80 tahun keatas dalam kondisi kesehatan yang stabil.
Kesimpulannya :
Rokok bukanlah penyebab utama gangguan kesehatan melainkan faktor pikiran yang mengalami gangguanlah yang membuat tubuh mudah terserang penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
super sekali,,
BalasHapussaya setuju kalau gangguan kesehatan bukan karena merokok,tapi karena daya tahan tubuh yang lemah..
Haaahaaa..saya sebagai perokok setuju bos karena faktor utama itu adanya pada pikiran seseorang dan menurut pernyataan seorang pakar psikologi bahwa yang paling berbahaya itu adalah PIKIRAN. dngan pikiran buruk orang bisa membunuh atau terbunuh.
BalasHapusMantaap sekali bung ulasannya, dikarenakan saya juha seorang perokok maka dengan 10 jari saya memyetujuinya..
BalasHapusSalam super
Dapunta.net